Kata Bersinonim, Berantonim, Berhomonim, Berhomograf, Berhomofon, Berhiponim, dan Berpolisemi
A. Kata yang Bersinonim
Suatu kata yang mempunyai makna yang sama dan dapat saling menggantikan disebut dengan sinonim.
Contoh: benar = betul
Contoh dalam kalimat:
- Jawaban Anda benar.
- Jawaban Anda betul.
Kadang ada juga kata-kata yang awalnya bermakna sama, tetapi kemudian menjadi berbeda makna karena pengaruh makna konotasi yang terkandung dalam kata itu.
Contoh: kata buruh, pegawai, karyawan.
Kata-kata jenis ini termasuk kata bersinonim yang bernuansa.
B. Kata yang Berantonim
Antonim maksudnya adalah kata yang berbeda atau berlawanan maknanya.
Jenis-jenis kata antonim ini dapat dibedakan menjadi berikut ini.
1) Antonim kembar, yaitu antonim yang melibatkan pertentangan antara dua kata.
Contoh: hidup >< mati
2) Antonim majemuk, yaitu antonim yang melibatkan pertentangan antara banyak kata.
Contoh: – Sepatu itu tidak merah.
Oleh karenanya, kalimat itu mencakup pengertian bahwa sepatu itu putih, sepatu itu cokelat, dan sebagainya.
3) Antonim gradual, yaitu pertentangan dua kata dengan melibatkan beberapa tingkatan. Contoh: – Rumah itu sederhana.
Contoh kalimat di atas bisa bermakna: tidak mewah dan sangat sederhana.
4) Antonim hierarkis, yaitu pertentangan antara kata-kata yang maknanya berada dalam posisi bertingkat.
Contoh: Januari-Februari-Maret, April, dan sebagainya.
5) Antonim relasional, yaitu pertentangan antara dua buah kata yang kehadirannya saling berhubungan.
Contoh: suami-istri
C. Kata Berhomonim
Kata- kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi memiliki makna yang berbeda disebut dengan kata berhomonim.
Contoh: – kata genting
Contoh dalam kalimat:
- Karena terjadi kerusuhan, Kota Ambon dalam keadaan genting. (gawat)
- Ayah sedang memperbaiki genting yang bocor. (atap)
D. Kata yang Berhomograf
Kata-kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda sering dikatakan sebagai kata yang berhomograf.
Contoh: kata apel
Contoh dalam kalimat:
- Adik suka makan buah apel.
- Karyawan itu wajib mengikuti apel pagi.
E. Kata yang Berhomofon
Kata-kata yang cara pelafalannya sama tetapi penulisan dan maknanya berbeda sering disebut dengan homofon.
Contoh: kata bang
Contoh dalam kalimat:
- Bang Yogi naik sepeda motor.
- Ayah pergi ke bank untuk menyetor tabungan.
F. Kata yang Berhiponim
Kata-kata yang mempunyai hubungan antara makna spesifik dan makna generik.
Contoh:
- ayam, kucing, kelinci, kuda merupakan hiponim dari hewan
- melati, mawar, anggrek, kenanga merupakan hiponim dari bunga
G. Kata yang Berpolisemi
Dalam bahasa Indonesia, sering dijumpai kata-kata yang menanggung beban makna yang begitu banyak. Inilah yang disebut polisemi. Misalnya, kata kepala.
Dari kata kepala ini dapat dijabarkan menjadi berikut ini.
1) Bagian atas suatu benda, contoh: kepala surat.
2) Sebagai kiasan atau ungkapan, contoh: kepala batu.
3) Berarti pemimpin, contoh: kepala negara.
Demikian yang bisa admin bagikan kepada adik-adik yang mau memahami Kata Bersinonim, Berantonim, Berhomonim, Berhomograf, Berhomofon, Berhiponim, dan Berpolisemi. Semoga bermanfaat dan berguna terutama yang mau mengikuti Tes masuk TNI/POLRI dan Sekolah Kedinasan.