BIMBELNYA PARA JUARA

Blog

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (RPP BERPIHAK PADA MURID)

PENGANTAR

  • Bagaimana saya dapat mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan murid secara individu?
  •  Apa yang saya ketahui tentang latar belakang murid saya, pembelajaran sebelumnya, dan perkembangan keterampilan mereka?
  •  Apa yang saya ketahui tentang minat murid saya (di sekolah dan di luar), motivator, dan tujuan mereka?
  •  Apa yang saya ketahui tentang profil belajar murid saya? Apa gaya belajar yang disukai oleh mereka? 
  •  Bagaimana saya bisa menggunakan informasi tentang minat, kesiapan dan profil belajar murid saya untuk membantu saya merancang dan melaksanakan pembelajaran secara efektif?

STUDI KASUS

Ibu Nur adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 murid. Di antara 32 murid di kelasnya tersebut, Bu Nur memperhatikan bahwa 3 murid selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia berinisiatif untuk menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3 anak tersebut, Bu Nur menyiapkan 25 soal perkalian.

Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan oleh Ibu Nur tepat? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Tomlinson (2000),Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid

 Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

1.Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.

2.Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.

3.Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

4.Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.

5.Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif

MEMETAKAN KEBUTUHAN BELAJAR MURID

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroommenyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek

Ketiga aspek tersebut adalah:

1.Kesiapan belajar (readiness) murid

2.Minat murid

3.Profil belajar murid

1. KESIAPAN BELAJAR (READINESS)

Bayangkanlah situasi berikut ini:

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, Bu Nur ingin mengajarkan muridnya membuat karangan berbentuk narasi. Ia kemudian melakukan penilaian diagnostik. Ia menemukan bahwa ada tiga kelompok murid di kelasnya. 

Kelompok A adalah murid yang telah memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar dan memiliki kosakata yang cukup kaya. Mereka juga cukup mandiri dan percaya diri dalam bekerja.
Kelompok B
 adalah murid yang memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar, namun kosakatanya masih terbatas.
Kelompok C 
adalah murid yang belum memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar dan kosakatanya pun terbatas

Apa yang dilakukan oleh Bu Nur di atas adalah memetakan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar.

Kesiapanbelajar (readiness) adalahkapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru.

Tomlinson (2001) mengatakan bahwa merancang pembelajaran berdiferensiasi mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda.

Tujuan melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013).

2. MINAT MURID

Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan diantaranya: 

  • Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar;
  • Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran;
  • Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang familiar atau baru bagi mereka, dan;

Beberapa ide yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan minat diantaranya misalnya:

  • Meminta murid untuk memilih apakah mereka ingin mendemonstrasikan pemahaman dengan menulis lagu, melakukan pertunjukan atau menari.
  • Menggunakan teknik Jigsaw dan pembelajaran kooperatif.
  • Menggunakan strategi investigasi kelompok berdasarkan minat.
  • Membuat kegiatan “sehari di tempat kerja”. Murid diminta mempelajari bagaimana sebuah keterampilan tertentu diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Mereka boleh memilih profesi yang sesuai minat mereka.
  • Membuat model.

3. PROFIL BELAJAR MURID

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor, seperti: bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, dan kekhususan lainnya. Selain itu juga akan berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll. 

 Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang harus diperhatikan :

1. Lingkungan: suhu, tingkat aktivitas, tingkat kebisingan, jumlah cahaya.

2. Pengaruh Budaya: santai – terstruktur, pendiam – ekspresif, personal – impersonal.

3. Visual: belajar dengan melihat (diagram, power point, catatan, peta, grafik organisator).

4. Auditori: belajar dengan mendengar (kuliah, membaca dengan keras, mendengarkan musik).

5. Kinestetik: belajar sambil melakukan (bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb)

STRATEGI PEMBELAJARAN BERDEFERENSIASI

https://youtu.be/PLT69Yf5my8
https://www.youtube.com/watch?v=akTeGglLkIg

Pertanyaan diskusi:

1.Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video tersebut?
2.Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video yang Anda saksikan tersebut?
3.Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?
4.Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video tersebut?

NO KOMPONENMUNCULTIDAK
1DIFERENSIASI KONTEN
Pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari murid
  
 a.Materi disajikan dalam bentuk beragam (contoh: video, bacaan, gambar)  
 b.Terdapat keterampilan atau pengetahuan yang bisa dipelajari secara mandiri oleh setiap murid  
 c.Pengetahuan yang disajikan memungkinkan murid menyampaikannya pada teman sebaya  
 d.Pengetahuan disajikan dalam berbagai tingkat kesulitan untuk satu tema besar  
 e.Adanya sumber belajar yang kaya sehingga setiap murid dapat memilih salah satu sub materi yang disukai  
2DIFERENSIASI PROSES
Aktivitas belajar murid
  
 a.Cara penyampaian materi dilakukan secara beragam sesuai kemampuan memahami murid (contoh: diskusi, studi kasus, dongeng, video, permainan)  
 b.Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan wadah (luring/ daring)  
 c.Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan lokasi (dalam/ luar kelas)  
 d.Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan jumlah murid (klasikal/ kelompok/ individu)  
 e.Ada aktivitas yang melibatkan murid secara aktif untuk menemukan pengetahuan tambahan  
 
3DIFERENSIASI PRODUK
Hasil belajar atas pemahaman murid
  
 a.Terdapat variasi produk pengetahuan untuk setiap murid (contoh: pertunjukan, poster, cerpen)  
 b.Penilaian terhadap pemahaman murid dibuat beragam (mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan, minat)  
 c.Adanya variasi aktivitas dalam pengerjaan tugas (tugas individu dan tugas kelompok)  
 d.Adanya pemberian kesempatan untuk murid menciptakan produk atau karya mandiri  
 e.Adanya variasi penilaian berdasarkan tingkat kesulitan dan kemampuan murid (rubrik penilaian mudah, sedang, dan sulit)  

RPP BERPIHAK PADA MURID

Silahkan bekerja di dalam kelompok untuk membuat RPP dengan memilih dua indikator dalam tiap komponen diferensiasi. Pilih 2 indikator dari diferensiasi konten, 2 indikator dari diferensiasi proses, dan juga 2 indikator dari diferensiasi produk. Setelah itu, silahkan 1 anggota mengajukan diri untuk menceritakan kondisi kelas, jenjang kelas, dan materi yang ingin disampaikan.

Setelah rekan menceritakan kondisi kelas, silahkan rancang proses pembelajaran dengan menyesuaikan kondisi murid yang diceritakan tadi. Lalu, tentukan materi, kompetensi dasar dan kompetensi inti yang hendak diajarkan melalui RPP ini.

Ingat untuk memperhatikan karakter murid, proses penyampaian pengetahuan dan latihan keterampilan, serta penugasan seperti apa yang akan diberikan kepada murid sebagai hasil belajar.

Penulis : W.Y. MONITA, S.T., M.Pd

Demikian dulu yang bisa kami bagikan buat teman-teman guru, kepsek, dan pengawas sekolah di seluruh Indonesia. Semoga bermanfaat, Salam Sehat Selalu!

BIMBELNYA PARA JUARA Skip to content