BIMBELNYA PARA JUARA

Blog

MERANCANG PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA KURIKULUM MERDEKA

A. Tentang Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Untuk setiap mata pelajaran, capaian yang ditargetkan dimulai sejak Fase A dan berakhir di Fase F. CP menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler. Sementara itu, kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila atau P5 tidak perlu merujuk pada CP, karena lebih diutamakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang utamanya untuk mengembangkan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang diatur dalam Keputusan Kepala BSKAP tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, CP digunakan untuk intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Sebagai acuan untuk pembelajaran intrakurikuler, CP dirancang dan ditetapkan dengan berpijak pada Standar Nasional Pendidikan terutama Standar Isi. Oleh karena itu, pendidik yang merancang pembelajaran dan asesmen Mata Pelajaran tidak perlu lagi merujuk pada dokumen Standar Isi, cukup mengacu pada CP. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler ini dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum dan pembelajaran.

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, sebagai kebijakan tentang target pembelajaran yang perlu dicapai setiap peserta didik, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. Oleh karena itu pengembang kurikulum operasional ataupun pendidik perlu menyusun dokumen yang lebih operasional yang dapat memandu proses pembelajaran intrakurikuler, yang dikenal dengan istilah Alur Tujuan Pembelajaran. Pengembangan alur tujuan pembelajaran dijelaskan lebih terperinci dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen.

Memahami CP adalah langkah pertama dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen (lihat Gambar 1 ) yang diambil dari Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Untuk dapat merancang pembelajaran dan asesmen Mata Pelajaran dengan baik, CP Mata Pelajaran perlu dipahami secara utuh, termasuk rasional mata pelajaran, tujuan, serta karakteristik dari Mata Pelajaran tersebut.

Untuk dapat memahami CP, pendidik perlu membaca dokumen CP secara utuh mulai dari rasional, tujuan, karakteristik mata pelajaran, hingga capaian per fase. Pendidik di SMP, misalnya, perlu juga mengetahui CP untuk fase-fase sebelumnya (Fase A sampai C di SD) dan juga CP untuk fase-fase berikutnya (Fase E dan F di SMA) untuk mengetahui perkembangan yang telah dan akan dialami oleh peserta didik. Begitu juga pendidik di fase-fase lainnya.

B. Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Setelah melihat Capaian setiap fase menurut elemen yang dibuat dalam bentuk matriks dan setiap elemen dipetakan menurut perkembangan siswa/Fase. Biasanya di modul CP Bapak/Ibu bisa melihat elemen tersebut disusun dalam bentuk Matriks yang berwarna-warni. Khusus untuk Mapel IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) dan IPS (Geografi, Sejarah, dan Sosiologi) hanya memiliki 2 (dua) elemen saja yaitu: Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses. Pada Mapel Matematika terdapat elemen: Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus (sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII). Pada Mapel Bahasa Indonesia terdapat elemen: Menyimak, Membaca dan memirsa, Berbicara dan mempresentasikan, dan Menulis.

Dari setiap elemen inilah Bapak/Ibu Guru Menurunkan TP, lalu menyusunnya dari yang mudah sampai ke yang sulit atau dari yang kongkrit sampai ke yang abstrak yang disebut ATP. Berikut Contoh Elemen Analisis Data dan Peluang

Dari Kalimat CP Elemen Fase yang Bapak/Ibu ajarkan biasanya terdapat 2 hal yaitu:

  1. Kompetensi (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) berupa kata kerja operasional Misalnya: mendeskripsikan, mengidentifikasi, Mengukur, menunjukkan, menentukan dlsb.
  2. Konten/Ruang Lingkup Materi atau materi/topik yang akan dibelajarkan guru di kelas dan/atau di luar kelas.

Disini Bapak/Ibu dituntut agar memahami tentang elemen dan komponen CP yang dibutuhkan untuk menyusun TP dan dapat menentukan dan merancang TP, dengan merujuk pada CP. Bapak/Ibu harus merancang TP dengan memperhatikan kesiapan sekolah dan kemampuan siswa. Perlu diingat ATP bukan hanya kumpulan TP, tetapi juga alur perjalanan pembelajaran siswa untuk mencapai CP. TP dan ATP adalah elemen yang dapat membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan pada CP

Pertanyaan Pemantik untuk merumuskan TP dan mengidentifikasi hasil yang diinginkan:

  1. Secara konkret, kemampuan apa saja yang perlu peserta didik tunjukkan?
  2. Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
  3. Hal apa saja yang perlu dipelajari dari satu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?
  4. Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian peserta didik dapat dimanfaatkan sebagai konteks dalam mempelajari konten/topik CP?

Pertanyaan ini membantu kita untuk :

  • Membuat tujuan pembelajaran yang konkret dan spesifik
  • Menentukan konten terbaik
  • Mengidentifikasi hasil yang diinginkan

Setelah itu Bapak/Ibu membuat matriks yang menggambarkan keadaan tersebut:

Kalimat CP Elemen Mapel TIK di tuliskan pada kolom pertama lalu dari situ dirumuskan Kompetensi (KKO) pada kolom kedua dan pada kolom ketiga Bapak/Ibu Guru memuat Ruang Lingkup Materi/Konten/Materi ajar. Dari kompetensi dan konten pada kolom 2 dan 3 kita menggabungkankannya dengan menambahkan kalimat didepan misalnya: Murid mampu………., Peserta didik mampu…….., Siswa dapat………

Perlu diingat dalam kalimat CP kompetensinya terkadang berada pada level C4, C5, dan C6 (contoh: Menganalisis, membuktikan, menggeneralisir dlsb) sehingga untuk menyususun TP kita harus memulainya dari level yang lebih rendah sesuai karakteristik peserta didik di sekolah kita. Bapak/Ibu jangan hanya melihat/memperhatikan yang tersurat saja pada elemen tapi harus juga memaknai makna yang tersirat di dalamnya.

Setelah Bapak/Ibu guru membreakdown CP menjadi TP dari setiap elemen pada modul CP, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan TP-TP yang sudah dibuat tersebut menjadi sebuah Alur Tujuan Pembelajaran. ATP adalah urutan rangkaian TP yang tersusun dari yang mudah ke yang sulit atau dari yang konkret menuju ke yang abstrak. Jadi ATP harus disusun dengan melibatkan guru-guru Mapel dan antar antar Mapel yang ada kaitan/keterhubungan materi ajar/kontennya.

C. Asesmen Pada Pembelajaran

Setelah selesai menyusun TP menjadi ATP maka Bapak/Ibu guru harus memahami asesmen. Asesmen pada pembelajaran ada 2 yaitu: Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif. Asesmen Formatif dibagi atas 3 bagian yaitu di awal (pengamatan, wawancara, tes, dokumentasi, dan kuesioner), ditengah (pengamatan, asemen diri, dan asesmen antar teman sejawat), dan diakhir pembelajaran (Refleksi, Tes

Bentuk-bentuk Asesmen dalam Modul Ajar antara lain;

  • Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.
  • Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.).
  • Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).

Biasanya catatan anekdot digunakan untuk mencatat mengenai kelakuan-kelakuan subjek yang dianggap luar biasa. Catatan anekdot merupakan laporan tertulis yang disusun oleh observer mengenai hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang dipandang luar biasa.

BIMBELNYA PARA JUARA Skip to content