Pandemi Covid-19 telah ditetapkan Presiden Republik Indonesia sebagai kedaruratan kesehatan dan bencana nasional non-alam. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga pendidikan. Setidaknya ratusan ribu sekolah ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19, sekitar 68 juta siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah, serta sekitar 4 juta guru melakukan kegiatan belajar mengajar di luar sekolah. Berdasarkan data covid19.go.id (per 3 Agustus 2020), saat ini terdapat sekitar 57% yang berada di dalam zona merah dan zona oranye. Sementara itu, sekitar 43% yang berada di dalam zona kuning dan zona hijau.
Guna memastikan hak belajar setiap anak terpenuhi, Kemendikbud telah menghadirkan beberapa inisiatif untuk mendukung pelaksanaan belajar dari rumah sesuai arahan Presiden. Beberapa inisiatif/terobosan tersebut di antaranya adalah pengoptimalan platform pendidikan jarak jauh Rumah Belajar serta kerja sama dengan berbagai platform penyedia layanan pembelajaran daring, penyediaan kuota gratis dan subsidi kuota melalui kerja sama dengan provider telekomunikasi, kebijakan relaksasi penggunaan dana BOS, peningkatan kapasitas guru melalui Guru Berbagi dan Seri Webinar terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ), program Belajar dari Rumah di TVRI, dan program pembelajaran di RRI.
Dalam rangka meringankan kesulitan pembelajaran di masa pandemi, Pemerintah menyiapkan dukungan kebijakan pelaksaan kurikulum di masa khusus, yakni satuan pendidikan dapat: 1) tetap menggunakan kurikulum nasional; 2) menggunakan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus yang disusun oleh Kemendikbud; dan 3) melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Kemendikbud juga menyediakan modul-modul pembelajaran untuk PAUD dan SD yang diharapkan membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan peserta didik.
DOKUMEN DOWNLOAD
- > Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020
- > Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 beserta Lampiran KI-KD
- > Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 27/D.D2/KR/2020 beserta Lampiran KI-KD
- KI-KD Jenjang SD/Sederajat
- > SD/MI
- > SDLB
- KI-KD Jenjang SMP/Sederajat
- > SMP/MTs
- > SMPLB
- KI-KD Jenjang SMA/Sederajat
- > SMA/sederajat
- > SMK/sederajat
- > SMALB
- Modul Pembelajaran
- > Modul Pembelajaran Jenjang PAUD
- > Modul Pembelajaran Jenjang SD/MI
- Modul Asesmen Diagnosis
- > Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran
Sumber : https://litbang.kemdikbud.go.id/kurikulum
Baca Juga :
- CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP), TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) DAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
- DOWNLOAD MATERI LENGKAP TENTANG KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2022
- Modul Ajar Kurikulum Sekolah Penggerak Edisi Revisi Beserta Contoh Lengkap (SD/SMP/SMA)
- SOAL PRE TEST/POST TEST PENGUATAN KOMITE PEMBELAJARAN (PKP) SEKOLAH PENGGERAK TAHUN 2022
- Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Tahun 2022
- Penyiapan Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Penerapan Kurikulum Prototipe
- PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK (PSP)
- CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) PADA KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
- CONTOH KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP) PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK (PSP)
- KURIKULUM PROTOTIPE UNTUK MEMBANTU PEMULIHAN PEMBELAJARAN
- KURIKULUM PROTOTYPE, SEBUAH HARAPAN BARU PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN
- KUMPULAN RPP 1 LEMBAR MERDEKA BELAJAR TAHUN PELAJARAN 2020/2021 LENGKAP
- Program Sekolah Penggerak (PSP) Kemdikbud Tahun 2021
- Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
- MODUL AJAR SEKOLAH PENGGERAK
- Program Sekolah Penggerak (PSP) Tahun 2021 -Terciptanya Pelajar Pancasila
- TANYA JAWAB SEPUTAR PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK (PSP)
- KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
- Profil Pelajar Pancasila